Senin, 16 Februari 2009

Batam Ibarat Supermarket yang Belum Tersiar

Sigit Haryanto, Caleg DPR RI Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Dapil Kepri

Satu lagi calon anggota DPR RI daerah pemilihan Kepri yang ditemui. Kali ini adalah Sigit Haryanto, caleg dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Dapil Kepri.
Apa yang mendorongnya mencalonkan diri jadi Caleg DPR RI dari Dapil Kepri? Berikut petikan wawancara yang dirangkum Jamil Qasim belum lama ini?


Saat bertemu, Sigit terlihat seperti atletis, badannya tinggi dan Kulitnya putih bersih. Alumni Universitas Gunadarma ini juga terlihat begitu ramah dan murah senyum.
Sigit merupakan caleg dari kader DPP PPP. Saat ini ia tercatat sabagai Wakil Ketua Departemen Telekomunikasi dan Informatika DPP PPP. Sebagai pengurus teras partai, ia diberi mandat oleh partainya untuk menjadi calon legislatif dari dari pemilihan Kepulauan Riau.

Melihat dari latar belakang pendidikannya, caleg yang satu ini terbilang menguasai teknologi informasi. Dari sekian banyak caleg yang ingin bertarung di pemilu ini April mendatang, tak banyak yang menguasai teknologi informasi atau IT. ”Saya tidak mau banyak janji yang muluk-muluk. Saya hanya akan berjuang dan bekerja sesuai dengan disiplin ilmu saya,” katannya.

Latar belakang pendidikan di bidang komputer yang didapat, ia aplikasikan ke dalam kehidupan sehari-hari dengan membuka bisnis di sektor tersebut.

Bertahun-tahun ia menggeluti IT, hingga akhirnya muncul ide untuk mengabdikan ilmu itu kepada masyarakat yakni dengan cara memperjuangkan pembangunan infrastruktur IT di Provinsi Kepri.

Menurutnya, warga Kepri, yang hidup berdampingan langsung dengan negara tetangga, butuh asupan pengetahuan di bidang IT supaya tidak terus ketinggalan. Apalagi Kepri sedang berada di era perdagangan dan pelabuhan bebas (free trade zone/FTZ). ”Kekuatan IT dimulai dari Batam, kemudian berlanjut ke daerah-daerah seperti Bintan, Lingga, Karimun, Tanjungpinang dan Natuna,” ujarnya.
***
Apa yang mendorong Anda mencalonkan diri jadi caleg dari Dapi Kepri?
Begini, sebenarnya saya melihat potensi di Kepri ini sangat potensial untuk dikembangkan lebih baik lagi, namun hingga sekarang saya melihat belum dikelola dengan baik. Utamanya saya melihat masalah teknologi dan informasi yang belum maksimal dikembangkan di wilayah Kepri ini.

Seperti apa Anda melihat perhatian pemerintah terhadap teknologi informasi di Kepri?
Saya melihat perhatian pemerintah sudah ada, namun belum merata ke semua wilayah di Kepri ini. Padahal kalau kita melihat potensi untuk dikembangkan IT di Kepri ini sangat besar sekali.
Kecuali Batam, masih banyak wilayah di Kepri yang belum tersentuh teknologi. Penyediaan sarana dan prasarana di bidang IT masih menjadi PR yang belum diselesaikan pemerintah.

Jika Anda nanti duduk di DPR RI, apa yang akan Anda lakukan untuk Kepri?
Saya melihat Batam atau Kepri pada umum sebagai second market dari negara tetangga Singapura. Kalau kita tidak mau dikatakan mengekor pada Singapura menimal kita bisa seperti Singapura. Apalagi kita berbatasan langsung dengan Singapura. Pokoknya, bagaimana caranya menjadikan Batam atau Kepri ini sebagai alternatif bagi para pengusaha.

Salah satu bisa dikembangkan adalah IT dan program-program alih teknologi. Misalnya, kita mengikuti perkembangan informasi yang dikembangkan di Singapura. Dalam artian juga, teknologi informasi yang sudah dikembangkan di Batam ini kita mengintegrasikan ke semua wilayah kepulauan yang ada di Provinsi Kepri ini. Tentu sebagai langkah awal kita kembangkan pusat-pusat informasi dulu.

Kalau kita telaah ulang lagi apa keselahan-kesalahan masa lalu dalam bidang IT bisa dilihat lambatnya hubungan pemerintah dan instansi terkait. Untuk mengatasi itu kita butuh konsultan IT yang handal di Kepri.

Kalau IT kita di sini sudah maju, maka secara otomatis investor akan banyak berdatangan ke Kepri, bila dibandingkan di Singapura. Kenapa demikian? Salah satunya alasannya adalah sewa tempat kita di Kepri jauh lebih murah dari Singapura.

Selain itu, kalau IT di Kepri sudah maju, juga akan mempermudah hubungan ke seluruh wilayah di Kepri. Bahkan bisa menghemat biaya dan memperlancar kerja pemerintah dan swasta.

Bagaimana pengamatan Anda tentang IT di Kepri, khususnya di Batam?
Saya melihat IT di Batam perkembangannya cukup pesat. Sekarang banyak dibangun hotspot, layanan Wi-Fi dan lain sebagainnya. Namun di kawasan lain masih banyak yang kosong. Andaikan pusat-pusat informasi sudah kita bangun di Kepri ini tentu akan lebih baik lagi sehingga bisa lebih mempertajam link ke negara luar.

Sebagai orang baru yang menjadi caleg di Kepri bagaimana Anda meyakinkan warga di sini?
Dengan keterbatasan ilmu yang saya dapat, saya pun harus berusaha meyakinkan masyarakat Kepri dengan cara, misalnya di bidang IT mungkin salah satunya menggelar lomba blogger. Karena saya melihat Batam ibarat supermarket yang belum tersiarkan.

Jadi saya melihat tinggal pengembangannya saja hingga ke mancanegara. Sumberdaya manusianya harus terus dikembangkan. Memang untuk meyakinkan ke tingkat regional tidak hanya terbatas untuk mengenalkan saja, namun harus lebih dari itu. Nah, kalau kita tidak mulai dari sekarang, sampai kapan kita harus tertinggal dari negara lain.
Sebagai tahap awal, kita juga akan gelar show IT ke mall-mall di Batam dan ke wilayah lain di Kepri ini. Selanjutnya, juga dilakukan pelatihan-pelatihan IT di sekolah-sekolah. Jadi saya lebih condong mengembangkan kemampuan yang saya miliki di bidang IT karena disiplin ilmu saya di situ.

Jika terpilih, saya ingin memperjuangkan itu. Tujuannya tak lain agar Provinsi Kepri yang terdiri dari ribuan pulau ini terintegritas sehingga tidak ada wilayah yang terisolir.

Selain infrastuktur teknologi, secara bertahap kita juga ingin mengubah pola pikir masyarakat Kepri menjadi lebih modern dengan memperjuangkan pendidikan.

Dari kalangan mana untuk mendulang suara Anda?
Untuk mewujudkan impian itu, tentu saya membutuhkan dukungan semua komponen masyarakat di Kepri. Terutama para pemilih pemula.

Target saya dalam pemilu nanti memang menjaring suara sebanyak mungkin dari kalangan muda, khusunya pemilih pemula. Sebab mereka inilah yang kelak akan menikmati dan memanfaatkan IT dalam kehidupannya. ***


Sepak Bola Sudah Bagian dari Hidup

Bagi Sigit Hariyanto, olahraga sepak bola sudah menjadi bagian dalam hidupnya. Sejak kecil suami Endang Widuri ini sudah aktif main bola bersama teman-temannya di di lingkungan asrama tentara di Jakarta.

”Sepak bola sudah menjadi hobi sejak kecil hingga saat ini,’’ ungkap pria kelahiran Jakarta 22 Juli 1967 ini.

Kecintaannya pada olahraga sejak kelas 3 SD, itu membuatnya makin aktif menggelutinya. Sampai-sampai bersama rekan-rekannya ia membuat tim sepak bola dan sering menggelar turnamen.

Meski, di Jakarta ia tinggal di Jakarta Selatan, namun kebanyakan ia bermain bola di pinggiran paantai di Ancol, sehingga ia bersama teman-teman mendirikan tim sepak bola dengan nama Kuda Laut Cup. ”Kita sengaja membuat nama itu, karena kita anak laut. Dari kecil saya juga cinta laut,’’ ungkapnya.

Diakuinya, masa kecilnya memang hidup di lingkungan kompleks tentara di Jakarta, namun pergaulannya tidak hanya sebatas di lungkungan kompleks. ”Di lingkungan keluarga saya termasuk anak biasa-biasa saja, tidak ada yang istimewa meski dibesarkan dari keluarga tentara,” jelasnya.

Soal organisasi, mantan bendahara Generasi Muda Pembangunan Indonesia (GMPI) DKI ini mengaku ia mulai aktif organisasi sejak duduk di bangku SMP. ”Saat sekolah di SMP saya sudah aktif di organisasi PMR (Palang Merah Remaja, red),” ungkapnya.

Selanjutnya, ia juga pernah aktif di Pramuka hingga aktif di Senat saat di bangku kuliah. Setamat kuliah, sambil berkerja kegiatan organisasinya terus berlanjut ke Generasi Muda Pembangunan Indonesia hingga menjadi pengurus di Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan (DPP PPP). (jaq)

Tidak ada komentar: