Rabu, 31 Desember 2008

Ocarina; Ikon Baru Batam

Dewi Koriati, Direktur Mega Wisata Ocarina
Kawasan terpadu mega wisata Ocarina dengan konsep wisata terpadunya akan dibuka untuk umum mulai hari ini, Ahad (28/12). Beragam jenis wahana ditawarkan di atas lahan 40 hektare yang menyedot daya listrik 6 megawatt ini.

Ocarina adalah proyek prestisius dari PT Bangun Arsikon Batindo, untuk menjawab kebutuhan wisata di Batam. Sesuai konsepnya, Ocarina menggabungkan seluruh kebutuhan wisata, mulai dari rekreasi, belanja, kuliner, olahraga, hingga wisata edukasi.
Dari mana ide kawasan mega wisata ini muncul dan apa saja yang ada di dalamnya? Berikut petikandengan Direktur Mega Wisata Ocarina, Dewi Koriati belum lama ini.


Hujan yang mengguyur wilayah Batam sepekan terakhir ini tidak menyurutkan aktivitas pekerja di kawasan mega wisata Ocarina (baca Okarina). Begitu juga dengan sang Direktur Mega Wisata Ocarina, Dewi Koriati Rabu (24/12) siang itu tetap menyempatkan waktu turun ke lapangan melihat para pekerja yang masih akan meram pungkan pekerjaannya hingga dibuka secara umum hari ini.

Di sela-sela aktivatasnya memantau para pekerja, ia selalu menyediakan waktu setiap tamu yang datang. ”Kita wawancaranya di sana saja,” katanya sambil mengarahkan ke salah satu bangunan mirip mini kafe berlantai dua dengan berdinding kaca di bibir pantai kawasan Ocarina.

Setiba di tempat tersebut, Dewi yang sudah terbiasa dengan dunia entertain itu mulai bercerita tentang ide awal dibangunnya kawasan mega wisata Ocarina.

Menurutnya, oleh Chairman Arsikon Group, Cahya, kawasan ini awalnya hanya sebatas sebagai fasilitas dari perumahan Coastarina. Namun setelah melihat animo masyarakat melihat lokasi di sini, akhirnya Cahya menginginkan lokasi menjadi kawasan wisata terpadu. ”Apalagi masyarakat Batam sangat butuh hal seperti ini. Dan kita menginginkan kawasan ini mirip seperti taman wisata Ancol Jakarta. Semuanya bisa dinikmati di lokasi ini,” ungkapnya.

Yakni memadukan seluruh kebutuhan masyarakat terhadap rekreasi, hiburan, belanja kuliner, olah raga dan edukasi. Melalui konsep terpadu ini pula, Mega Wisata Ocarina diharapkan dapat menggapai seluruh kelompok usia dan seluruh lapisan masyarakat.

Lanjut Dewi, selama ini ia melihat di Batam ketika mencari tenant-tenant, para pelaku usaha masih melihat konsep kawasan wisata Ocarina adalah hanya pusat rekreasi semaata. Jadi ramainya pada Sabtu dan Minggu, sehingga mereka enggan untuk membuka usahanya. ”Namun di kawasan terpadu ini, kita yakinkan ke mereka bahwa tempat ini tidak hanya ramai Sabtu dan Minggu saja, dan bukan hanya pusat rekreasi. Saya menginginkan kawasan ini setiap hari ramai,” terangnya.

Keyakinan Dewi agar kawasan itu tetap ramai setiap hari dengan alasan kawasan wisata terpadu ini letaknya di pusat kota, sehingga mudah untuk dijangkau. Kemudian, warga Batam tidak ada tempat alternatif lain untuk menghabiskan waktunya di sore hari. ”Mereka pulang kerja sore hari mau ngapain, jalan ke mall mungkin sudah bosan. Maka salah satu alternatifnya jalan-jalan ke kawasan mega wisata ini,” jelasnya.

Agar setiap hari tetap ramai di kawasan ini, lanjut Dewi, maka manajemen kawasan Mega Wisata Ocarina menyediakan kafe, resto, food court dan lain sebagainya. ”Semua tempat itu comfornt dengan sistem areanya yang luas. Artinya orang meeting house di situ atau olahraga anak-anak, jalan-jalan di sini. Pusat keramaiannya di Batam sekarang bukan hanya di mall. Ini jadi pusat keramain dengan alam terbuka,” katanya.

Sedangkan asal mula kawasan ini dinamakan Ocarina sebenarnya oleh Pak Cahya (owner Mega Wisata Ocarina,red) mengambil dari sebuah nama alat musik China yang terbuat dari bambu. ”Alat musik dari bambu itu sangat terkenal di daratan China, kalau kita di Indonesia mungkin semacam musik angklung. Alat musik ini, efeknya kalau didengar orang ada unsur refreshing -nya, ” ungkapnya.

Untuk itu, pihaknya menginginkan mega wisata Ocarina ini bisa memberikan refreshing bagi semua keluarga yang berkunjung ke kawasan ini. Sekaligus untuk memudahnya penyebutan nama dari Coastarina dan Ocarina.

***

Berapa luas Ocarina dan apa saja fasilitasnya?

Sebenarnya, awalnya kawasan ini hanya akan dikembangkan sekitar 30 hektare saja, namun sekarang berkembang menjadi 40 hektare. Pengembangan kawasan wisata ini diperluas karena mengingat animo masyarakat yang begitu besar. Total keseluruhan di kawasan ini sebenarnya ada 150-an hektare, termasuk kawasan perumahaan Coastarina.

Kalau melihat luas kawasannya, tentu daya tampungnya besar sekali. Dan rencana di kawasan mega wisata Ocarina ini kita akan siapkan sekitar 30-an fasilitas wisata. Diantanya Mega Enterance Gate, Youth Ocarina, Ocarina Water Game, E-Island, Ocarina Beach Walk, Kampoeng Indonesia, Jimbaran at Ocarina, Ocarina Kiddy Land, Ocarina Tiker Camp, Ocarina Beach Festival, Ocarina Water Sport,Marina Bay Ocarina, d’Ocarina CafĂ©, Plaza Ocarina, Ocarina Giant Wheel, Kampoeng Seni Ocarina, Ocarina Olympic Pool, Ocarina Sport Mall, d’Ocarina Luxury Resort, Batam Convention Center, Ocarina Beach Karaoke, Ocarina Giant Globe, Ocarina Junction, Ocarina Waterboom, Lancang Kuning Tower.

Namun pada pembukaan nanti, baru 14 fasilitas yang siap dinikmati pengunjung. Antara lain Kampoeng Indonesia, Water Game, Youth Activity, Warong Jimbaran, Junction, Kiddy Land, Beach Walk, Water Sport, Pantai Festival, Giant Wheel, dan Kampoeng Seni.

Kampoeng Indonesia merupakan area food court yang menyediakan aneka masakan dan makanan khas nusantara. Sementara Warong Jimbaran merupakan warung yang secara khusus menyediakan makanan khas dari sea food dan barbeque.

Selain itu nantinya, kita juga akan membangun Menara Pandang. Proyek Menara Pandang ini merupakan proyek prestisius kami dan akan dibangun di paling ujung kawasan wisata ini.

Seperti apa bentuk bangunannya?

Menara Pandang, kita melihatnya seperti ini. Orang itu ke Batam salah satu wisatanya ngitip-ngitip Singapura dari jauh. Dari menara ini nanti, para pengunjung bisa melihat Singapura. Panjang menaranya saya belum tahu persis tingginya berapa, namun diperkirakan tingginya seperti bangunan tujuh lantai. Di menara itu, nantinya akan dilengkapi teropong dan lain sebagainya, sehingga para pengunjung bisa lebih puas melihat Singapura meski dilihat dari jauh. Di Manara Pandang itu, juga akan dibangun sport centre di setiap lantainya. Kita inginkan terbesar dan terlengkap di Batam sehingga fungsinya bisa maskimal. Selain itu, di kawasan ini kita juga akan kembangkan Batam Convention Center, karena saya melihat pengelolaan Convention Center di Batam belum maksimal, sementara Batam potensial mice-nya tinggi. Kelebihan Batam Convention Center yang akan kita bangun adalah letaknya di pinggir pantai, semua dindingnya kaca. Jadi kalau orang seminar dan kegiatan lainnya diharapkan tidak bosan karena viewnya mendukung tidak seperti di ruang tertutup. Bangunannya nanti akan connect ke seafoodnya. Jadi orang ke Batam tidak kemana-mana lagi.

Kapan target pembangunan kawasan ini selesai?

Pembangunan semua fasilitas di kawasan ini diharapkan sudah rampung semuanya pada tahun 2010. Kita inginkan menjadi kawasan ini menjadi kawasan obyek wisata visit Batam 2010. Kita juga ingin membantu Pemko Batam mewujudkan Visit Batam 2010. Kita berharap dengan adanya kawasan kita ini obyek wisata di Batam semakin lengkap.

Adapun areal yang paling menonjol untuk tahap awal ini, mungkin ke area food court-nya. Kenapa area food court? Karena orang Batam sudah terbiasa dengan makan di food court. Kita bisa lihat sendiri dimana-mana food court selalu ramai oleh pengunjung. Food court yang ada di kawasan ini konsepnya kita gunakan teknologi cukup tinggi bila dibanding food court yang sudah ada di Batam. Konsep food court ini kita adopsi dari Jakarta. Jadi orang datang itu, kita kasih kartu. Jadi orang itu bisa belanja di mana pun kios yang ada. Kalau pulang kartu itu tinggal menyerahkan ke kasir, dan nominalnya langsung ketahuan di kasir tersebut.

Kalau yang ada selama ini, memang ada yang pakai kartu tapi mereka harus deposit sejumlah uang. Kalau kita tidak perlu paki deposit. Anak-anak pun bisa menggunakan kartu yang diberikan, sehingga anak-anak pun bisa berbelanja dimana saja dia suka.

Kemudian, ada fasilitas water game dan water sport. Fasilitas ini adalah sebuah permainan air yang ada di laut di danau. Permainan-permainan yang kita pilih itu belum ada di Batam, seperti Jetsky untuk anak-naka. Selama ini yang ada hanya jetsky dewasa, namun di kawasan ini selain jetsky dewasa juga kita sediakan jetsky untuk anak-anak. Sedang Kampoeng Seni Ocarina kita akan kembangkan seperti kampung seni milik Ancol.

***

Di tengah wawancara yang santai itu, Dewi juga menjelaskan bahwa di tahun pertama ini pengunjung di kawasan tersebut tidak meleset dari target yang diinginkan. ”Kita targetin seminggu 7 ribu sampai 10 ribu pengunjung. Karena asumsinya kalau penduduk Batam 750 ribu jiwa, kita bisa gaet 20 persennya saja, maka tidak mustahil target pengunjung per minggunya bisa tercapai,” ungkapnya.

Apalagi katanya, pihaknya punya program yang sudah terencana dengan baik. Di mana tiap hari Senin hingga Jumat ia akan bekerjasama dengan seko lah-sekolah di Batam. ”Anak sekolah TK kan setiap minggu ada programnya jalan-jalan ke mall, kenapa tidak kita bawa juga ke sini apalagi di sini obyeknya banyak,” urainya.

Sedangkan bagi pengunjung pelajar nantinya juga akan diberikan kartu yang diberi nama student card. Student card hanya Rp100 ribu dengan masa berlaku selama setahun. Bagi pelajar yang sudah memiliki kartu tersebut, ingin berulang-ulang kali masuk dalam sehari juga tidak ada masalah.

Selain itu, pihaknya juga berusaha menggaet pekerja pabrik di Batam yang selama ini jenuh bekerja. ”Kita nanti berikan paket ke mereka, misalnya mereka secara kolektif bisa jalan-jalan ke sini. Pada 28 Desember ini sudah ada 300 pekerja dari Mukakuning yang akan berkunjung ke kawasan ini dengan harga diskon khusus,” ungkapnya lagi.
Untuk promosi ke mancanegara ia sudah lakukan di Singapura. ”Kita sudah pasang iklan di sana, baik melalui media cetak, radio dan televisi. Kalau di luar daerah, kita sudah kerjasama promosi dengan maskapai Garuda selama setahun. Mudah-mudahan kawasan mega wisata Ocarina ini menjadi ikon baru di Batam,” harapnya.

Kemudian, untuk menikmati fasilitas berkelas internasional, tiket masuk yang dijual cukup murah yakni hanya Rp5 ribu saja per orang. ***



-----



Bersyukur Terlahir di Pulau

Dewi Koriati lahir di Tanjungpinang, namun masa kecilnya banyak dihabiskan Tanjungbalai Karimun. Terlahir dan menghabiskan masa kecilnya di pulau, ia bukan lantas minder. Justru ia merasa bangga terlahir di pulau dan bisa berkiprah di Jakarta cukup lama.


”Kalau saya bandingkan dengan teman-teman yang masa kecilnya di Jakarta, maka saya adalah orang yang paling bersyukur lahir di pulau,” ungkapnya.


Kenapa demikian? Karena dia lahir di pulau maka dengan otomatis mengenal banyak lingkungan. Misalnya, bisa main di hutan, main di laut dan lain sebagainya. ‘’Ini yang membuat saya bersyukur sekali,’’ ucapnya berulang-ulang.
Menurutnya, jika dibandingkan anak-anak yang hidup di perkotaan dengan anak yang hidup di pulau, mungkin pengalaman hidup di palau yang paling menarik. ”Mereka mungkin tidak pernah menikmati hutan, tidak pernah menikmati laut, sedangkan kita sudah menikmati semuanya,” ujar Dewi.


Ibu dua anak ini, menamatkan pendidikan SD hingga SMA di Tanjungbalai Karimun. Setamat SMA ia, melanjutkan kuliah di Institut Ilmu Sosil Politik di Jakarta dengan mengambil jurusan komunikasi.


Sejak kuliah di Jakarta, ia tidak pernah kembali lagi ke Tanjungbalai. ”Saya langsung menetap di Jakarta hingga setahun lalu saya baru pindah ke Batam,” katanya.


Setamat kuliah, ia bekerja di sebuah bank di Jakarta selama 10 tahun. Dan sebelum dipercaya menjadi Direktur Mega Wisata Ocarina, ia juga memiliki menajemen artis di Jakarta. ‘’Saat di Jakarta banyak artis dibawa manajemen saya, umumnya artis-artis anak KDI,’’ jelas alumni SMA Negeri 1 Tanjungbalai Karimun ini.


Jadi soal pengalaman di dunia entertainment sudah tidak diragukan lagi. Sejak membawahi manajemen artis hampir semua kota di Indonesia ini ia sudah Sebelum terjun menjadi manager artis, ia juga aktif di dunia designer atau perancang busana. (jaq)



----



BIO DATA

N A M A : Dewi Koriati
Tempat Tgl Lahir : Tanjungpinang, 10 Januari 19XX
Alamat : Citra Batam 2, Batam Centre
Jabatan : Direktur Mega Wisata Ocarina

Pendidikan:
SDN 2 Tanjungbalai Karimun
SMPN 1 Tanjungbalai Karium
SMA 1 Tanjungbalai Karimun
Sarjana Komunikasi IISIP Jakarta


Anak-anak:
Echa (15 tahun)
Chika (12 tahun)

Pengalaman Kerja:
Perbankan di Jakarta selama 10 Tahun
Designer (Fashion)
Manager Artis.

Tidak ada komentar: