Alhamdulillah, Alhamdulillah, Alhamdulillah. Inilah ungkapan syukur saya kepada Allah SWT. Sejak saya menikah awal Agustus 2008 lalu hingga saat ini saya selalu berdoa dalam hati, mudah-mudahan Allah SWT segera memberikan momongan.
Ternyata doaku didengar Allah, dan keinginan punya anak secepatnya segera terkabul. Pasalnya, 13 Oktober 2008, di pagi hari itu istriku tercinta melakukan tes uji kehamilan Sensitif dan ternyata tandanya dua strip. Itu artinya hasilnya positif, istriku hamil.
Meski akurasinya 99,9 persen,saya dan istri masih belum percaya benar hasil tes uji kehamilan itu. Esok harinya, setelah jam kerja usai, saya menjemput istri di tempat kerjanya di Kantor KUA Lubukbaja, dan selanjutnya ke tempat praktik Dr Suyanto SpOG, dokter spesialis kandungan, di sebuah ruko di kawasan pusat perbelanjaan Nagoya Hill.
Sore itu, tempat praktiknya sudah tutup dan akan buka kembali pada malam hari pukul 19.00 WIB sampai selesai. Akhirnya, kami pun hanya bisa ambil nomor antre untuk periksa malam harinya.
Dengan perasaan masih bertanya-tanya dalam hati, saya dan istri bergegas pulang ke rumah dengan harapan nanti malam bisa cepat kembali ke tempat praktik itu.
Setelah makan malam, tepat jam 7 malam kami pun berangkat kembali ke tempat praktik. Memang sengaja kami berangkat ke tempat praktik itu tidak lebih awal, di samping jarak rumah dengan tempat praktik itu hanya sekitar 15 menit dengan menggunakan roda dua, juga karena kami mendapat nomor antre dengan nomor urut empat. Jadi biar tidak terlalu lama menunggu, maka lebih baik datangnya agak telat.
Ternyata memang iya, sampai di tempat praktik kami harus menunggu beberapa saat. Setelah cek darah dan menimbang berat badan istri oleh perawat, kami diminta menunggu sebentar untuk menunggu giliran ke ruang praktik Dr Suyanto.
Saat giliran tiba, saya mulai mulai berdoa dalam hati, mudah-mudahan hasil tes uji kehamilan yang dilakukan istri di rumah benar adanya.
Saat masuk ruang praktik dokter yang luasnya sekitar 6x6 meter itu,dr Suyanto SOG langsung menyalami kami dan dipersilakan duduk berhadapan. Setelah sang dokter bertanya identitas sejenak, istripun diminta bangkit menuju tempat praktiknya yang ditemani perawat. Saat istri sudah dalam posisi berbaring menghadap scanner empat dimensi dengan layar 3x5 meter, Dr Suyanto pun langsung bangkit dari tempat duduknya ke arah istri yang sudah terbaring.
Tanpa basa basi, Dr Suyanto langsung menunjuk ke arah scanner dan mengatakan ''7ini bukan positif hamil lagi, tapi sudah hamil 5 minggu,'' ungkapnya.
Sambil menunjuk posisi rahim dan posisi janin istri, Dr Suyanto langsung meminta istri harus lebih hati-hati, karena kondisi hamil seperti termasuk rawan.
AWalnya, saya hanya bengong saat sang dokter menjelaskan kalau istri saya sudah hamil 5 minggu. Setelah saya menghitung-hitung sendiri, bisa jadi demikian. Karena istri saya, datang bulan (haid) tepat hari pertama puasa (Ramadan), dan tujuh hari kemudian istri saya kembali suci. Jadi kalau dihitung-hitung mulai tanggal 8 September sampai 14 Oktober 2008 sudah lebih 5 minggu.
Setelah pemeriksaan selesai, kami pun pamit pada dokter, sekalian turun ke lantai 1 untuk menebus resep dan membayar administrasi.
Saat perjalanan pulang ke rumah, saya tak henti-hentinya bersyukur kepada Allah SWT, atas anugerah yang telah diberikan kepada saya.
Mudah-mudahan anugerah ini akan saya jaga sebaik-baiknya. Amin, amin, amin.
Sejak saat itu, saya bersiap-bersiap menjadi orang tua yang baik untuk anak dan keluarga. ***
Kamis, 16 Oktober 2008
Hamil Pertama
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar